Apakah
Kamu suka menulis cerita fantasi? Cerita fantasi haruslah meyakinkan, orisinal,
dan unik. Menulis cerita fantasi adalah proyek yang rumit karena Kamu
menciptakan dunia sendiri. Akan tetapi, dengan perencanaan dan pertimbangan
terukur, Kamu dapat menciptakan dunia yang menarik pembaca dan terasa nyata.
Artikel ini hanyalah saran saja, jika cocok gunakan, tapi jika kurang cocok
tidak usah digunakan. Yuk kita simak caranya!
Ada
4 tahapan untuk menulis cerita fantasi yang meyakinkan dan seru
Tahapan
1: Menetapkan Latar yang Meyakinkan
1
Kembangkan
ide. Cerita fantasi biasanya terjadi di dunia atau alam fiksi. Jika Kamu ingin
menulis cerita fantasi, Kamu akan menciptakan dunia untuk pembaca yang sedikit
berbeda dengan dunia kita saat ini. Untuk mulai menulis cerita fantasi, cobalah
melahirkan ide seru untuk latarnya.
Penulis
cerita fantasi mendapatkan ide dari mana saja. Entah dari imajinasi Kamu
ataupun tempat sekitarmu. Atau bisa juga dari internet dan artikel-artikel.
Intinya ide bisa datang dari mana saja.
Perhatikan
dan bacalah cerita fantasi para penulis lainnya sebagai referensi. Misalnya,
apa yang membedakan Harry Potter dengan dunia nyata? Apa yang membuat Pekemahan
Blasteran di seri Percy Jakson berbeda dari pekemahan musim panas biasa? Apa
yang terasa nyata dan unik dari latar-latar fantasi tersebut?
Tulis
semua ide yang Kamu dapat. Siapkan buku catatan, handphone, atau apapun untuk
menulis ide tentang latar, tempat tinggal, dan cuaca di dalam dunia imajinasi Kamu.
Kamu akan heran ketika menyadari betapa cepat semuanya bermunculan dan bahwa
dunia fantasi tersebut terasa nyata ketika Kamu mulai mencatat proses
penciptaannya.
2
Gambarkan
dunia fantasimu. Tentukan keadaan yang mendasari dunia fiksimu. Kamu bisa
menuliskan budaya, adat, ataupun tradisi yang terdapat dalam dunia itu.
Misalkan kamu hendak menulis tentang cerita kuno, dimana orang-orangnya selalu
melakukan tradisi memenggal kepala manusia sebagai persembahan kuno. Tentukan
apa penyebabnya. Tentukan hal yang benar dan hal yang tidak. Lalu kemukakan
pula tokoh-tokoh yang berperan sebagai antagonis atau protagonis, ditambah
dengan monster-monster, makhluk aneh, atau apapun yang terlintas di pikiran
Kamu.
3
Gambarlah
peta, jika peta tersebut dapat membantu. Banyak penulis terkenal menyertakan
peta dunia fantasi dalam karya mereka. Misalnya, JRR Tolkien menyertakan peta bumi
tengah dalam bukunya. Selain itu karya Terry Brooks, The Sword of Shannara juga
menggunakan peta, dan masih banyak lagi.
Gambarlah
bentuk kasar dunia Kamu. Contohnya, jika Kamu menulis cerita fantasi yang
berlatar pulau terpencil, Kamu bisa membuat pulau tersebut berbentuk seperti
hati. Tehnik ini opsional. Tergantung Kamu, apakah kamu akan memerlukannya atau
tidak.
4
Tetapkan
lokasinya. Di mana lokasi cerita Kamu? Beberapa cerita mengambil tempat di
dunia dalam dunia kita sendiri. Misalnya, seri Harry Potter menampilkan dunia
tersembunyi di dalam negara Inggris modern. Akan tetapi, The Lord of the Rings
berlatarkan dunianya sendiri yang disebut Bumi Tengah. Atau bisa juga seperti
Percy Jackon, dimana dunia nyata digabungkan dengan dunia fiksi. Seperti Gunung
Olympus yang berada di Empire State Building.
Ada
keuntungan tertentu jika Kamu menciptakan dunia atau alam yang sama sekali
baru. Misalnya, Kamu tidak akan terikat oleh hukum aturan di dunia nyata. Kamu
memiliki kendali kreatif sepenuhnya akan dunia Kamu sendiri dan dapat menciptakan
latar apa pun yang Kamu pilih.
Akan
tetapi, menciptakan dunia baru sepenuhnya memiliki kekurangan tersendiri. Kamu
harus menggambarkan pemkampungan baru, makhluk baru, aturan realitas baru, dan
sebagainya. Walaupun menciptakan dunia baru artinya Kamu bebas berkreasi serta
berimajinasi.
5
Tentukan
latar waktunya. Dunia fantasi harus didasarkan pada periode waktu tertentu.
Beberapa dunia fantasi ada di masa depan sehingga akan ada kemajuan teknologi.
Akan tetapi, jika Kamu menulis cerita dengan masyarakat yang lebih primitif,
orang-orangnya tidak akan memiliki teknologi modern. Pertimbangkan kerangka
waktu ketika Kamu menetapkan latar.
Tahapan
2: Membuat Peraturan
1
Ciptakan
konvensi sosial. Jika Kamu menciptakan dunia sendiri, pertimbangkan kelas dan
konvensi sosial, sehingga dunia Kamu terasa lebih realistis. Ajukan
pertanyaan-pertanyaan penting untuk dijawab. Apakah ada sistem kelas atau kasta
yang jelas di dunia tersebut? Seperti apa adat dan ritual yang umum di sana?
Banyak
penulis fantasi mendasarkan konvensi sosial pada aspek dunia nyata. Misalnya,
sebagian besar masyarakat memiliki ritual seperti ulang tahun, pernikahan,
pemakaman, dan perayaan hari besar. Cobalah memikirkan ritual semacamnya untuk
dunia Kamu sendiri. Bagaimana karakter dalam cerita Kamu merayakan pertambahan
usia? Bagaimana mereka memperingati kematian?[4]
Melakukan
riset tentang budaya lain adalah salah satu cara untuk melahirkan ide. Banyak
penulis fantasi meminjam ide dari budaya yang lebih tua atau budaya lain,
seperti mitologi atau cerita rakyat.
2
Ciptakan
kelas-kelas sosial. Banyak konflik dalam cerita fantasi dipicu oleh pemisahan
kelas. Dalam Hunger Games, misalnya, sistem kelas atas dan kelas bawah
dipisahkan dengan jelas hingga mengakibatkan revolusi. Bagaimana pemisahan
kelas di dunia Kamu? Apakah ada pembagian ketat antara kaum kaya dan kaum
miskin?
Tulis
apa saja kelas sosial yang Kamu ciptakan. Misalnya, masyarakat terbagi ke dalam
sistem kasta dengan tujuh kelas. Tuliskan semua kelas tersebut.
Tuliskan
bagaimana perbedaan adat dan pekerjaan di antara tiap kelas. Misalnya,
orang-orang di kelas bawah berprofesi sebagai pemburu/pemulung sementara
orang-orang di kelas atas adalah bangsawan dan tidak harus bekerja.
3
Tentukan
bagaimana kerja unsur supernatural. Unsur supernatural adalah kunci pada
kebanyakan cerita fantasi. Mungkin di dalam dunia fantasi Kamu sihir adalah
bagian yang lazim. Mungkin hantu itu nyata dan dapat berinteraksi dengan
manusia. Jika Kamu menyertakan supernatural, Kamu harus menentukan peraturan
seperti cara kerja unsur supernatural tersebut di dalam dunia Kamu.
Tentukan
dari mana unsur supernatural itu berasal. Apakah asalnya dari dewa atau dewi?
Apakah kekuatan sihir adalah bagian alami dari dunia tersebut? Apakah Kamu
dapat memperoleh kekuatan khusus melalui ritual tertentu?
Bagaimana
pengaruh unsur supernatural terhadap cerita? Misalnya, jika karakter Kamu dapat
berbicara dengan hantu, apakah kemampuannya itu telah diketahui umum atau
merupakan rahasia? Dalam dunia fantasi tersebut, apakah cenayang memiliki
tempat khusus dalam masyarakat?
4
Buatlah
ketentuan tentang senjata dan benda-benda supernatural. Cerita fantasi biasanya
melibatkan persenjataan canggih atau benda supernatural. Jika Kamu memutuskan
untuk menyertakan hal-hal seperti itu ke dalam cerita, pastikan Kamu memahami
cara kerjanya. Misalnya, dalam Harry Potter, tongkat sihir yang memilih
penyihir. Ini merupakan semacam peraturan yang harus ditentukan jika Kamu ingin
cerita terasa meyakinkan.
Jika
si karakter bertarung menggunakan senjata model tertentu, lakukan riset.
Misalnya, jika karakter utama adalah pemanah, Kamu harus mengetahui sedikit
tentang panahan. Bacalah informasi tentang panahan sehingga Kamu mengetahui
cara mengoperasikan anak panah dan busur. Ini akan membuat cerita lebih
realistis.
Jika
ada benda supernatural, ketahui cara kerjanya. Misalnya senjata Riptide dalam
Percy Jakson, senjata itu berupa pulpen yang dapat berubah menjadi pedang ketika
tutupnya di lepas. Kamu harus tahu cara kerja dari senjata yang kamu buat.
5
Patuhilah
peraturan Kamu sendiri. Kamu harus konsisten ketika membuat peraturan tentang
dunia fantasi. Pembaca akan frustrasi jika peraturan dapat dibengkokkan menurut
situasi atau konflik. Begitu Kamu menetapkan satu peraturan, jangan mengubahnya
lagi.
Peraturan
tidak boleh dilanggar supaya cocok dengan jalan cerita, walaupun itu berarti
akan ada konflik atau tragedi yang tidak dapat dihindari. Misalnya, dalam acara
TV populer Buffy the Vampire Slayer, karakternya hanya dapat membangkitkan
seseorang dari kematian bila orang tersebut mati karena penyebab supernatural.
Oleh karena itu, ketika Tara mati karena peluru tersasar, Willow tidak dapat
menyelamatkannya. Tragis, memang, tetapi mengikuti peraturan yang ditetapkan
cerita tersebut. Ini membuat dunia fantasi dalam film serial itu terasa
meyakinkan.
Tahapan
3: Menentukan Karakter
1
Ciptakan
makhluk bukan manusia. Jika Kamu ingin menjadikan dunia fantasi terasa nyata,
sertakan beberapa karakter bukan manusia. Salah satu bagian yang membuat dunia
fantasi sangat menarik adalah perwujudan makhluk mistis ke alam nyata. Akan
tetapi, pastikan makhluk-makhluk tersebut terkesan realistis.
Bebaskan
kreativitas Kamu untuk menciptakan makhluk baru. Akan tetapi, hati-hati. Jangan
menggabungkan terlalu banyak makhluk atau hewan mistis yang berbeda-beda.
Pilihlah satu karakter dengan beberapa ciri khas dan kekuatan. Misalnya,
vampir-duyung-unicorn yang menyemburkan nafas api, dapat meramal masa depan,
dan hidup di bawah air mungkin terlalu berlebihan. Lebih baik Kamu menciptakan
kuda bersayap yang bisa terbang dan berkomunikasi dengan pemiliknya melalui
telepati.
2
Pertimbangkan
motivasi karakter. Ketika menulis karakter cerita fantasi, Kamu dapat mengikuti
peraturan penceritaan mendasar. Semua karakter harus memiliki motivasi.
Semua
karakter harus memiliki kelemahan atau kekuatan yang berkaitan dengan motivasi
utama mereka. Tanyakan apa yang diinginkan karakter Kamu. Misalnya, seorang
karakter bernama Ramona ditinggalkan oleh ibunya. Satu-satunya yang ia inginkan
di dunia ini adalah keluarga sendiri. Ia cenderung cemburu berlebihan dan
menempel pada teman-temannya, itu adalah kelemahan, tetapi dapat dimengerti
mengingat latar belakangnya yang ditinggalkan.
Pastikan
tindakan karakter dapat dipercaya dalam konteks cerita. Misalnya, Ramona
berasal dari kelas pemburu/pemulung, tetapi menunjukkan kemampuan berbicara
dengan orang mati. Dia mungkin memiliki pengetahuan khusus tentang teknik
berburu kuno yang dipelajari dari kerabatnya yang telah lama tiada, dan
kemampuannya itu akan membantu karakter lain saat krisis.
3
Tentukan
siapa tokoh utamanya. Hampir semua cerita fantasi memiliki tokoh utama atau
pahlawan. Satu karakter dengan kekuatan unik dan tekad akan membantu
menggerakkan plot ke depan. Karakter tersebut akan melawan antagonis utama dan
menyelesaikan konflik sentral. Tentukan siapa yang menjadi tokoh utama atau
pahlawan sebelum mulai menulis cerita.
Biasanya,
tokoh utama tidak menyadari bahwa ia spesial. Luke Skywalker tidak menyadari
bahwa ia dapat menggunakan force sampai bertemu Obi Wan Kenobi. Harry Potter
tidak tahu bahwa ia adalah penyihir sampai diberi tahu oleh Hagrid. Cobalah
memilih karakter biasa sebagai tokoh utama. Audiens akan mudah terhubung dengan
karakter yang tampak seperti manusia normal kebanyakan.
Akan
tetapi, usahakan mencari cara untuk mengisyaratkan bahwa tokoh utama itu
penting. Ini biasanya dapat dicapai dengan mengisahkan cerita dari sudut pandang
si tokoh utama. Kembali pada contoh sebelumnya, jika Ramona akan menjadi tokoh
utama cerita, cobalah mengisahkan atau membingkai cerita dari sudut pandangnya.
4
Pertimbangkan
mentor. Banyak cerita fantasi menampilkan seorang mentor. Seperti disebutkan di
atas, Obi-Wan berperan sebagai mentor untuk Luke Skywalker dalam Star Wars.
Harry Potter memiliki beberapa mentor, seperti Hagrid dan Dumbledore, yang
membantu memperkenalkannya kepada dunia sihir. Mentor dapat membantu
melancarkan alur cerita fantasi.
Secara
sederhana, mentor adalah seseorang yang lebih tua dari tokoh utama. Mentor
umumnya mengetahui peraturan dan konvensi masyarakat yang didiami tokoh utama.
Mentor biasanya sudah tahu bahwa tokoh utama tersebut spesial atau unik.
Memperkenalkan
mentor adalah teknik penceritaan yang baik. Melalui mentor, Kamu dapat
menjelaskan konvensi dunia dengan cara yang tidak terasa canggung atau bersifat
eksposisi. Pikirkan betapa canggung Star Wars jadinya jika Luke menjelaskan
tentang force secara langsung kepada audiens. Melalui penjelasan Obi-Wan, force
dapat diuraikan secara halus. Ia memperkenalkan konsep force kepada Luke
pertama kali, sekaligus kepada audiens.
5
Ciptakan
penjahat yang selalu diingat. Penjahat adalah elemen penting dalam cerita
fantasi. Tokoh utama harus memiliki antagonis utama yang harus dilawan dalam
cerita. Curahkan waktu untuk mengembangkan tokoh penjahat yang meyakinkan.
Motivasi
penjahat harus jelas. Kebanyakan tokoh jahat menginginkan kekuasaan. Akan
tetapi, menginginkan kekuasaan hanya demi kekuasaan semata akan terasa
membosankan. Pikirkan Scar dalam Lion King. Ya, ia ingin menguasai kerajaan,
tetapi ia merasa tidak layak bila dibandingkan dengan saudaranya. Persaingan
antarsaudara memicu tindakan serta hasratnya akan kekuasaan. Pikirkan motivasi
penjahat dengan lebih mendalam.
Usahakan
berempati ketika menulis tentang penjahat. Audiens akan lebih tergerak oleh
keadaan penjahat jika mereka merasa dapat memahaminya. Misalnya, berikan latar
belakang tragis pada si penjahat. Ini dapat membantu menjelaskan mengapa ia
berubah menjadi jahat.
Ciptakan
tampilan visual menarik untuk penjahat. Usahakan melukiskan sesuatu yang
menyeramkan. Pikirkan betapa menakutkannya penggambaran Voldemort, dengan
hidung dan mata yang hanya berupa celah. Ingatlah mimpi buruk Kamu yang paling
menakutkan dan ambil penggambaran dari sana.
Tahapan
4: Menulis Cerita
1
Buatlah
garis besar cerita. Karena cerita fantasi melibatkan banyak peristiwa rumit,
garis besar akan sangat membantu. Sebelum menulis cerita, buatlah draf garis
besar terlebih dahulu.
Kamu
dapat membuat garis besar dengan tajuk dan subtajuk. Tajuk biasanya ditkamui
dengan angka romawi, sementara subtajuk ditkamui dengan huruf kecil atau angka.
Misalnya, , "I. Memperkenalkan Ramona, a. Ramona sedang bekerja di ladang.
b. Dia diganggu oleh arwah bibinya."
Pikirkan
struktur cerita mendasar. Cerita Kamu harus memiliki awal untuk memperkenalkan
para karakter dan dunia. Kemudian, harus ada titik balik yang menkamui
perubahan tindakan karakter. Di dalam cerita harus ada peningkatan aksi yang
berpuncak pada momen klimaks saat konflik diatasi. Dari situ, cerita harus
bergerak ke pemecahan.
2
Perkenalkan
masalah sentral. Kamu harus memperkenalkan masalah sentral dari awal cerita.
Pikirkan situasi yang membuat tokoh utama tiba-tiba dipaksa bertindak dan
mengantarnya menjadi pahlawan. Katniss Everdeen menawarkan diri sebagai peserta
Hunger Games. Buffy Summers menyadari bahwa ia harus menerima tugas sebagai
pembasmi ketika teman-temannya diserang vampir. Harus ada peristiwa yang terjadi,
di awal, yang mendorong tokoh utama bertindak.
Jika
ada mentor, biasanya kedatangan mentor yang menjadi awal cerita. Misalnya,
Harry Potter menyadari bahwa ia adalah seorang penyihir ketika Hagrid muncul di
pondok bibi dan pamannya. Memperkenalkan mentor si tokoh secara kreatif bisa
berperan sebagai titik balik cerita.
Dalam
banyak cerita fantasi, titik baliknya adalah ketika tokoh utama meninggalkan
rumah. Mungkin si tokoh utama harus pergi ke suatu tempat. Misalnya, Ramona
bisa saja menerima kabar bahwa ibunya yang tinggal di negara lain sedang sakit.
Ia harus bepergian menyeberangi gurun dan menyelundupkan obat yang terlarang di
negara ibunya.
3
Kembangkan
kisah si tokoh utama. Setiap peristiwa dalam cerita harus membantu pengembangan
tokoh utama. Kekuatan, keterampilan, dan bakat khusus tokoh utama harus diuji
pada setiap peristiwa dan konflik.
Perhatikan
bagaimana ini terjadi dalam cerita fantasi favorit Kamu. Cobaan dan penderitaan
apa yang dihadapi Harry Potter sehingga ia menerima takdir sebagai anak
laki-laki yang bertahan hidup? Apa yang membuat Katniss menerima bahwa ia harus
memimpin revolusi?
Harus
ada banyak konflik kecil yang mengarah pada klimaks, masing-masing konflik
menguji kekuatan karakter dan membantunya menggunakan keterampilan dan
kekuatan. Misalnya, Ramona harus menghadapi penyelundup lain yang berusaha
mencuri obatnya. Ia dapat mengelabui penyelundup tersebut dengan bantuan hantu
nakal dan kemudian melanjutkan perjalanan.
Konflik-konflik
kecil harus membangun klimaks utama. Tokoh harus menghadapi penjahat dan
berhasil atau gagal, dengan keterampilan yang telah dikembangkan selama proses
dalam cerita.
4
Pilihlah
akhir yang pantas. Setelah tokoh menghadapi klimaks cerita, pilihlah akhir yang
pantas. Cara Kamu memilih akhir cerita bergantung pada ke mana Kamu ingin
melanjutkan.
Cerita
fantasi bisa berakhir bahagia atau sedih. Kamu dapat mengakhiri cerita dengan
konflik yang tidak terselesaikan atau tokoh utama kehilangan sesuatu atau
seseorang. Kamu juga dapat mengakhiri dengan kemenangan separuh. Sebagian
penjahat telah dikalahkan, tetapi masih ada konflik yang belum diselesaikan.
Akhir seperti ini akan berguna jika Kamu ingin menulis sekuel. Akan ada
tantangan yang harus dihadapi tokoh utama di cerita selanjutnya.
Jika
Kamu tidak berencana menulis sekuel, Kamu tetap dapat mengakhiri cerita dengan
kesedihan. Akan tetapi, harap diingat bahwa audiens biasanya menginginkan
kemenangan dalam cerita fantasi. Akhir yang tidak bahagia mungkin tidak akan
diterima dengan baik.
Cobalah
menyatukan ikatan emosi yang terputus. Seorang karakter harus mempelajari
sesuatu dalam perjalanannya. Misalnya, Ramona terhubung kembali dengan ibunya,
beberapa masalah masa lalunya yang ditinggalkan telah melemah. Audiens ingin
melihat karakter berkembang secara emosional selama cerita.
Tips
Bacalah
banyak cerita fantasi sambil menulis. Cara terbaik untuk memperbaiki tulisan
adalah dengan membaca. Mintalah saran novel fantasi kepada pustakawan.
Selain itu seorang penulis haruslah berusaha untuk menulis. Jangan hanya membaca saja, percuma jika kamu membaca tapi tidak berusaha untuk menulis. Atau mungkin kamu sedang menunggu ide? Ganti cara itu. Cara paling tepat adalah memulainya!
Mungkin sekian artikel mengenai Cara Menulis Cerita Fantasi yang Meyakinkan. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata atau kata yang kurang berkenan. Semoga artikel ini bermanfaat. Terimakasih sudah mau singgah di Start-Now.
Keytag
Cara menulis novel, cara membuat novel, cara menulis cerita fantasi, cerita fantasi yang bagus, bagaimana membuat cerita fantasi, membuat cerita fantasi, cerita fantasi yang bagus, membuat cerita yang berkualitas, membuat cerita fantasi yang berkualitas, membuat cerita fantasi yang meyakinkan
Komentar
Posting Komentar